Apr 23, 2011
Rabbbb......masih BAB SYUKUR

MENJADI PRIBADI YANG BERSYUKUR
Oleh : Dr. Attabiq Luthfi, MA.
Sumber : Dakwatuna
saya kopi dari sini

“Mereka (Para Jin) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya, di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”. (Saba’:13)

Ayat ini mengabadikan anugerah nikmat yang tiada terhingga kepada keluarga nabi Daud as sebagai perkenan atas permohonan mereka melalui lisan nabi Sulaiman as yang tertuang dalam surah Shaad: 35, “Ia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. Betapa nikmat yang begitu banyak ini menuntut sikap syukur yang totalitas yang dijabarkan dalam bentuk amal nyata sehari-hari.


Tampilnya keluarga Daud sebagai teladan dalam konteks bersyukur dalam ayat ini memang sangat tepat, karena dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:

“Shalat yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat nabi Daud; ia tidur setengah malam, kemudian bangun sepertiganya dan tidur seperenam malam. Puasa yang paling dicintai oleh Allah juga adalah puasa Daud; ia puasa sehari, kemudian ia berbuka di hari berikutnya, dan begitu seterusnya”.

Bahkan dalam riwayat Ibnu Abi Hatim dari Tsabit Al-Bunani dijelaskan bagaimana nabi Daud membagi waktu shalat kepada istri, anak dan seluruh keluarganya sehingga tidak ada sedikit waktupun, baik siang maupun malam, kecuali ada salah seorang dari mereka sedang menjalankan shalat. Dalam riwayat lain yang dinyatakan oleh Al-Fudhail bin Iyadh bahwa nabi Daud pernah mengadu kepada Allah ketika ayat ini turun. Ia bertanya: “Bagaimana aku mampu bersyukur kepada Engkau, sedangkan bersyukur itupun nikmat dari Engkau? Allah berfirman, “Sekarang engkau telah bersyukur kepadaKu, karena engkau mengakui nikmat itu berasal daripada-Ku”.

Keteladanan nabi Daud yang disebut sebagai objek perintah dalam ayat perintah bersyukur di atas, ternyata diabadikan juga dalam beberapa hadits yang menyebut tentang keutamaan bekerja. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang itu makan makanan lebih baik dari hasil kerja tangannya sendiri. Karena sesungguhnya nabi Daud as senantiasa makan dari hasil kerja tangannya sendiri.”

Bekerja yang dilakukan oleh nabi Daud tentunya bukan atas dasar tuntutan atau desakan kebutuhan hidup, karena ia seorang raja yang sudah tercukupi kebutuhannya, namun ia memilih sesuatu yang utama sebagai perwujudan rasa syukurnya yang tiada terhingga kepada Allah swt.

Secara redaksional, yang menarik karena berbeda dengan ayat-ayat yang lainnya adalah bahwa perintah bersyukur dalam ayat ini tidak dengan perintah langsung “Bersyukurlah kepada Allah”, tetapi disertai dengan petunjuk Allah dalam mensyukuri-Nya, yaitu “Bekerjalah untuk bersyukur kepada Allah”. Padahal dalam beberapa ayat yang lain, perintah bersyukur itu langsung Allah sebutkan dengan redaksi fi’il Amr, seperti dalam firman Allah yang bermaksud, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku”. (Al-Baqarah: 152), juga dalam surah Az-Zumar: 66, “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.

Redaksi seperti dalam ayat di atas menunjukkan bahwa esensi syukur ada pada perbuatan dan tindakan nyata sehari-hari. Dalam hal ini, Ibnul Qayyim merumuskan tiga faktor yang harus ada dalam konteks syukur yang sungguh-sungguh, yaitu dengan lisan dalam bentuk pengakuan dan pujian, dengan hati dalam bentuk kesaksian dan kecintaan, serta dengan seluruh anggota tubuh dalam bentuk amal perbuatan.

Sehingga bentuk implementasi dari rasa syukur bisa beragam; shalat seseorang merupakan bukti syukurnya, puasa dan zakat seseorang juga bukti akan syukurnya, segala kebaikan yang dilakukan karena Allah adalah implementasi syukur. Intinya, syukur adalah takwa kepada Allah dan amal shaleh seperti yang disimpulkan oleh Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhi.

Az-Zamakhsyari memberikan penafsirannya atas petikan ayat, “Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah” bahwa ayat ini memerintahkan untuk senantiasa bekerja dan mengabdi kepada Allah swt dengan semangat motifasi mensyukuri atas segala karunia nikmat-Nya. Ayat ini juga menjadi argumentasi yang kuat bahwa ibadah hendaklah dijalankan dalam rangka mensyukuri Allah swt.

Makna inilah yang difahami oleh Rasulullah saw ketika Aisyah mendapati beliau senantiasa melaksanakan shalat malam tanpa henti, bahkan seakan-akan memaksa diri hingga kakinya bengkak-bengkak. Saat ditanya oleh Aisyah, “Kenapa engkau berbuat seperti ini? Bukankah Allah telah menjamin untuk mengampuni segala dosa-dosamu?” Rasulullah menjawab, “Tidakkah (jika demikian) aku menjadi hamba Allah yang bersyukur”. (HR. Al-Bukhari).

Pemahaman Rasulullah saw akan perintah bersyukur yang tersebut dalam ayat ini disampaikan kepada sahabat Mu’adz bin Jabal ra dalam bentuk pesannya setiap selesai sholat, “Hai Muaz, sungguh aku sangat mencintaimu. Janganlah engkau tinggalkan setiap selesai sholat untuk membaca do’a, “Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa berzikir (mengingatiMu), mensyukuri (segala nikmat)Mu, dan beribadah dengan baik”. (HR. Abu Daud dan Nasa’i).

Dalam pandangan Sayid Qutb, penutup ayat di atas “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur” merupakan sebuah pernyataan akan kelalaian hamba Allah swt dalam mensyukuri nikmat-Nya, meskipun mereka berusaha dengan semaksimal mungkin, tetapi tetap saja mereka tidak akan mampu menandingi nikmat Allah swt yang dikaruniakan terhadap mereka yang tidak terbilang. Sehingga sangat ironis dan merupakan peringatan bagi mereka yang tidak mensyukurinya sama sekali. Dalam hal ini, Umar bin Khattab ra pernah mendengar seseorang berdo’a, “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan yang sedikit”. Mendengar itu, Umar terkejut dan bertanya, “Kenapa engkau berdoa demikian?” Sahabat itu menjawab, “Karena saya mendengar Allah berfirman, “Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”, makanya aku memohon agar aku termasuk yang sedikit tersebut.

Ciri lain seorang hamba yang bersyukur secara korelatif dapat ditemukan dalam ayat setelahnya bahwa ia senantiasa memandang segala jenis nikmat yang terbentang di alam semesta ini sebagai bahan perenungan akan kekuasaan Allah swt yang tidak terhingga, sehingga hal ini akan menambah rasa syukurnya kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Allah swt berfirman diantaranya, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur”. (Saba’:19). Ayat yang senada dengan redaksi yang sama diulang pada tiga tempat, yaitu surah Ibrahim: 5, Luqman: 31, dan surah Asy-Syura’: 33.

Memang komitmen dengan akhlaqul Qur’an, di antaranya bersyukur merupakan satu tuntutan sekaligus kebutuhan di tengah banyaknya cobaan yang menerpa bangsa ini dalam beragam bentuknya. Jika segala karunia Allah swt yang terbentang luas dimanfaatkan dengan baik untuk kebaikan bersama dengan senantiasa mengacu kepada aturan Allah swt, Sang Pemilik Tunggal, maka tidak mustahil, Allah swt akan menurunkan rahmat dan kebaikanNya untuk bangsa ini dan menjauhkannya dari malapetaka, karena demikianlah balasan yang tertinggi yang disediakan oleh Allah swt bagi komunitas dan umat yang senantiasa mampu mensyukuri segala bentuk nikmat Allah swt:

“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”. (An-Nisa’:147) Allahu A’lam.
 
posted by Nurul....:) at 19:14 | Permalink | 0 komen ta'
ummiのazzam..:)

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-GB X-NONE X-NONE


Hampir 4 bulannak..

Nak..,hampir 4 bulan kita jalani bersama,seakan tidak percaya saya bisa melalui ini tanpa abimu mnurutku itu tak mudah,dari sini juga sy merasakn yah tidak mudah untuk menjadi ibu setelah kita sendiri merasakannya, nak..meski kadang ummimu ini menjadi ummi yang suka mengeluh dan mengeluh,saya rasa ini manusiawi,melihat dirimu tersenyum membawa semangat tersendiri untuk saya, ya saya sangat bahagia pada waktu kamu tersenyum, dan menyaksikan perkembanganmu dari hari kehari,dari kamu tdk melihat akhirnya mengenali cahaya,dari kamu tdk bisa bersuara jadi mampu menyebutkan beberapa vocal walau kedengaran abstrak,semuanya membuat saya bersemangat menjalani hari,walaupun kadang ummimu ini lemah..sampai titik terendah..

3 bulan lebih…azzam bersama ummi.:bikin apa ajaya….

1 bulan pertama

12 januari 2011,jam 8 lewat,seorang anak lahir dari rahim,itulah dirimu nak,kamu lhir sangat lemah,penuh lemak dibadanmu,bidan mncoba menuntunmu untuk IMD,setelah beberapa lamaummi dan dirimu dipindahkan kekamar,sejak malam itu ,ummi memeluk manusia baru yang polos putih belum ternoda,buah cinta dari ummi dan abi..,malam itu kamu sangat tenang, besoknya kamu menangis, tahukah kamu saat menangis, semakin meyakinkan kami mendegar suaramu dan kami yakin pula azzam yang dinanti setelah 9 bulan lamanya kini hadir ditengah-tengah kami..3 hari dirumah sakit,pengalaman pertama buat ummi dan abi dengan kehadiranmu nak,kami hanya berdua di rumah sakit,abimu…pertama kali mencuci pakaianmu;)…terimahkasih abii;)

2 bulan berikutnya

Alhamdulillah aqiqah sederhana kami selenggarakan, berharap banyak orang yang jua turut mendoakanmu, si Abi harus kembali menunaikan tugasnya nak…hanya 12 hari saja beliau menemani kita selenajutnya dirimu adalah pengganti abiJ,setelah abi pergi hidup tak senyaman sejak ada abi, ummi kepingin minum susu biasanya ada abi yang buatkan, kepingin makan sesuatu ada abi untuk sigap membeli atau ketika saya menyusuimu ada abi yang suapi,ketika abi abis solat ada yang mengajikanmu,ada yang mengalah untuk tidur di tepi ranjang demi dirimu dan ummi…Jkeadaannya sungguh berbalik,ini yang buat ummi merasa lebih kerasa kesepiannya;)…berharap semuanya utuh lagi, berkumpul lagi seperti sebelumnya

3 bulanmu nak

Alhamdulillah 12 April tepatnya dirimu berusia 3 bulan, hmmmm terlewati juga 3 bulan dengan kesendirian,ini jadwal imunisasi DPT dan Polio mu nak yang kedua..teringat sebulan yang lalu saat imunisasi pertamamu nak,ummi kaget dan panic melihatmu demam,beberapa nomer telfon sering kuhubungi untuk sekedar komunikasi tentang keadaanmu,lega rasanya setela sehari berlalu dan dirimu tidak demam yang tinggi lagi..sekarang kamu terlihat agak besar,ummi selalu memandangimu tatkala tidur, jadi sedih lagi jika mengingat abi tidak berada di sekitar kita…nak saya selalu menguatkan diri, untuk tidak lemah menghadapi apa yang terjadi di hidupku saat ini, harus melawan kesendirian dengan memperkokoh jiwaku sendiri, menerima segalanya dengan sabar dan menikmati ritme kehidupan tahapan ini..dengan kenyataan Abimu sekolah dan harus menyelesaikannya ,karena itu demi karirnya dan keluargaJ

 
posted by Nurul....:) at 18:39 | Permalink | 0 komen ta'
Apr 15, 2011
sabtu ini, kadang tawa dan tangis cepat berganti

kenapa bulir di mata ini tak tertahankan...mengalir dan mengalir...kenapa tangisan hadir disaat saya berhenti tersenyum dan tertawa,apakah ini???saya sangat ingin menyenangkan orang2 yang menyanyagi saya...maafkan saya, saya hanya manusia dengan sifat yang saya miliki...saya ingin memberi kebaikan yang lebih, keceriaan yang lebih pada mereka semua,ketahuilah di balik itu semua ada rasa cinta saya yang besar kepada kalian semua..saya akan berusaha...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

___siang ini:semoga ummi jadi pembawa Mood yang bagus:(

 
posted by Nurul....:) at 23:46 | Permalink | 0 komen ta'
Apr 11, 2011
Kehadiran Azzam:)
Tak terasa sudah lama saya tak berkunjung keblog ni,walaupun isinya kebanyakan curhat pribadi:),sangat panjang sebenarnya cerita yang terlewati,setelah saya nikah_hamil_punya anak, dan akhirnya saya berada di tahap ini,bersama Azzam..Lahirnya Azzam adalah berkah buat saya dan abi,..walau sekarang saya berjarak dengan suami saya ya azzamlah hiburan saya,kebetulan gen abinya dominan melekat padanya,saya bisa merindukan dua orang sekaligus,saya hanya ingin Azzamul Fathandago sehat selalu, ga rewel dijaga sama ummi(bukan apa ummi hanya berdua loh sama azzam,apa-apa berdua yang kerjakan:), selanjutnya saya ingin kembali berkumpul sama keluarga kecil saya,tentunya sama abi dan Azzam...g dipisahkan daratan dan lautan

notes
Azzamul fathandago, nama ini di inisiasi oleh abinya, setelah shalat subuh dia mengaji surah Al-Fath,nahhh ide fathan udah ketemu,Nama Azzam :abinya sangat senang manggil nama azzam sejak dalam kandungan, makanya terakhir diberi nama AZZAMULFATHANDAGO....ndago dari kampung abinya:), dengan arti SEMANGAT untuk MENANG:)
 
posted by Nurul....:) at 09:08 | Permalink | 0 komen ta'