Selalu untuk dikenang
mail dan karno(d boath of them .are my partner)
Mustari narik jaring
Saudara-saudara yang selalu di hati
Aroma lautpun mulai terasa… sebelum memasuki daerah penelitian, bentangan gunung, dan petakan sawah menunggu masa panen sudah terlihat dari kejauhan, membuatku berimajinasi untuk memandangnya lebih lama, walau mobil yang kutumpangi sedikit melaju….sungguh penciptaan yang indah.. tak sekedar itu beberapa hewan menambah indahnya pandanganku, kuda dan sapi tampak berasosiasi dalam ekosistem, kedamaianpun tercipta!!!!...
My Research has begun… even not so completely, this is d first step, oh my god I’ll try do d best I am, but really all scenario depand on YOUr decision.. cos You r a decision maker. And I hope ill b finish all my academic on December… Hopefull.
We have arrived sekitar jam 4, bersama teman-teman penelitian …Mail(PSP03) dan Karno(PSP03), yaa sedikit miskomunikasi dengan bapak ( Marsuki UKKAS,as a coordinator of this Job, and allow us to join d research)….ongkos transport sekitar Rp 15,000 / org, naik mobil tumpangan APV Suzuki, lumayan dari MKS, makan waktu 4 jaman,… duh lama juga sampe Jeneponto. Terlebih dahulu kami mencari tempat peristirahatan untuk melepas dahaga… Suddenly Mr. Marzuki call us… and meet, and follow him 2 some place.. where do we go???????
Menyusuri daerah pegunungan dan bebatuan rawan lonsor, berjejer rumah panggung, menambah ingatanku di masa lalu saat bersama nenekku tercinta..hehehe!kembali ke laptop. Akhirnya kaki pun bertumpu pada tannga rumah salah satu warga…rumah dari kejauhan nampak dicat warna kesukaanku ijo bowww!!!
Siniki’ de’… langsung makan…ujar tuan rumah yang sudah menyiapkan segalanya untuk lunch. H…e’..e’ iyeq.. sebentarpi….!! Ujarku seraya bergumam di dalam hati, weit kita baru datang langsung disuguhi dengan makanan…. Drrrrrurrrr sedikit lagi neeh mo makan lepra / lapar sekaliiii…
Di rumah tampak sosok yan g dulu kukenali( g juga akrab sekali iya’).. Haris namanya, mitra waktu PKL di Spice@Spermonde.. Namun g jadiii hehehehe sing sabar sing mamalihara….,malu juga nyapa duluan cos nanti dikira sok kenal sok dekat… cemasku dalam hati, ahhhhrggg lupakan segala pikiran buruk itu. Dan akupun mencoba untuk memulai membuka pembicaraan, selain Haris ada juga yang namanya Eko (keduanya anak Klautan 02) dan satu lagi yang dah senior K’ Mullis…panggilan akrabku padanya….mereka bertiga tergabung dalam tim karang, mensurvei kualitas dan kuantitas potensi terumbu karang sekitar perairan Jeneponto..hehehe asyik juga ngobs sama mereka..orangnya asyik-asyik dan punya banyak skill untuk bisa di bagi.. lets explore them..xixixi
Eventually…. Am diseparate with my friends…they want to move, goes to Bantaeng waters regency…..my god! Felt hardest, cos being a wonderwoman and alone… but iam still miss them.
Nurul!!! Conquer lonliness……. Born 2 survive
Nurul still stay @ Jeneponto waters, using the gill net as a fishing gear..that methode are how this / fishes trapped in net.. so that we call that gill(insang), Net(Jaring)….. than all my friends move to Bantaeng for a while.
Malampun tiba, tidak seperti biasanya … sangat beda dengan suasana kota, sunyi senyap lebih dulu mengawali di awal malam. Dinginpun menggoda, mengajak seluruh tubuhku untuk terhanyut dalam keheningan ini.
…jam 10, its time 2 sleep…. SleEp WeLL Nurul..Z..ZZZzzzzzzZ
03.00….its time 2 wake up.., try to wake up early! I don’t wanto be late go to off shore for fishing…hehehe asli nelayan neh.
Masih gelap, melangkah dari kamar masih ada teman-teman yang dijajar seperti sardine, salah melangkah saja bisa injak perut Eko, Haris, atawa k’Mullis… yang parah kalau injak perut bapak, hehehe bisa dipecat saya!!!
Kucoba menerobos ke bagian dapur untuk ambil air wudhu walaupun di dalam kegelapan, oh my god.. no water!( daerah yang NuRul tempati emang asli kering), mau pipis aja g nyaman, limited edition waternya… walah wudhu aja hamper g ada, apalagi kalau mandi yah… kulihat sekelilingku ada ember yang berisikan sedikit air , cukuplah untuk wudhu,
Adzanpun menggema, dan ku pun tergerak untuk melaksanakan sholat sebelum fajar datang.. biasanya nelayan gill net mengawali aktivitasnya sekitar jam 4 subuh, setelah semua usai…. Lets start…Karaeng Sampara, da Immang dah menunggu,
Ok ,,,,, saya sudah siap lets conquer d ocean, but do not frget 2 bring d salinometer, thermometer, clorofil samples bottole ( oseanografi’s tools), and Global Positioning System all the research equipments
Petualangan di mulai.. teriakku dalam hati, ku berjalan mengitari pematang tambak, sungguh gelap… ada yang lucu sebenarnya, para nelayan ketawa terbahak-bahak ne liat saya bawa pelampung..hehehe safety lah, I do not cares b cuz they don’t know what I think…. Lanjut
Nah kapal dah terlihat, aku harus menurunkan kaki ke Lumpur untuk menaiki kapal, karena fishing basenya adalah sungai yang di kelilingi tambak. Sendal rok dan celana panjang dah basah… bt its doesn’t matter, semuanya memang perlu pengorbanan.
Kata Dg Sampara’ lepas saja sendalnya dan kaos kakinya… nanti jatuh, dasar nurul yang orangnya cuek dan g peduli, tak kuhiraukan segala perkataanya.. oups hampir tepeleset injak tali jangkar… wah emang benar kata Karaeng Sampara
Hikmahnya : Nelayan itu terkadang mereka kaya akan pengalaman walopun mereka tidak pernah mengenyam bangku sekolah…
Jangkar dinaikkan, ubah haluan kapal…dan mesinnya pun dihidupkan, berbondong kapal lanra keluar dari muara sungai, tiada penerangan di setiap kapal. Mungkin nelayan dah tahu alurnya. Menyusuri hamparan bakau nan rimbun.. diatasnya banyak kelelawar yang berterbangan… xixixi batman muncul,,, dengan bau yang khas….
Keluar dari muara sungai riak ombakpun dah mulai terasa, peganganku kuperkuat.. walopun sedikit panic dengan onggokan kapal.kapal terasa lepas landas dari permukaan, dan terkadang miring dengan kemiringan 60 derajat…. Ohh my god, harta g kepikir lagi, yang di hati Cuma bertanya-tanya apakah nanti nyawa akan selamat…..
Gill net/ lanra(nama local), adalah sebuat alat tangkap yang metodenya adalah menurungkan jaring pada tempat yang berlawanan dengan arus, nah konstruksi kapal pun harus bisa survive dengan arus, dan riakan ombak yang tingi dan keras.
Isi perut dah berputar, aseli rasa mual…. Tapi hold on
Setelah menemukan fishing ground ( lokasi penangkapan). Jaring pun di turunkan (setting)dengan perlahan-lahan menurungkan pelampung dan badan jaring sampai pada ujung jaring, dengan waktu penurunan sekitar 45 menit, lamanya tergantung panjang jaring itu sendiri…setelah jaring turun, kapal pun berlabuh jangkar, nah disinilah ombak dah mulai terasa…
Platus.. akibat kembung, manalagi isi perut g ada.. lengkaplah !
Oups.. muntah berwarna warni, membuat dadaku sakit,,, setelah muntah barulah agak enakan terasa,… muntahnya ada 3 kali bo’ aseli cairan….
Setelah menunggu selama sejam, kuarahkan kepalaku untuk melihat ujung bagian depan, mentari malu untuk muncul di balik awan.. hanya biasnya yang nampak dari kejauhan… bentangan gunung menambah indah pandanganku…..Subhanallah penciptaanNya.. laut dengan segala isinya tempat sebagian kita mencari nafkah, setiap hari mengeruk…
NikmatNya yang mana lagi kita dustakan..,?
Jam sembilan lebih. Waktu untuk pulang, karena gill net yang dipakai nelayan adalah bottom, maka hasil tangkapannya pun beragam dan dominant ikan demersal…
Setelah kembali ke fishing base tadi( muara sungai), ku mencoba mengeluarkan ikan dari jaring, oups walo luka di tangan…. Jam 10 kembali ke rumah berberes,, hehehe tapi mandi dimana? Mandi di tempat tetangga dengan ukuran 2 x 2 m, berdinding bamboo… my god… but life must go on…
2 hari di Jeneponto, dilanjutkan lagi ke Bantaeng.. lets conquer there
>> conclude: terkadang kita sangat menginginkan dimanapun sesuai dengan kemauan kita (ideal), namun realita berkata lain.. mengindikasikan kita bisa survive or not, hidup adalah perjuangan jadi nikmati saja setiap waktu yang terlewati dengan harapan . …>> wajah itam, luka tergores tiram di kaki, jempol bernanah kena wajan, harus tahan dengan onggokan ombak, muntah warna-warni, makan ikan dan cumi, menjadi nelayan perempuan, harus bangun jam 3….. nurul itu belum seberapa. Tetap semangat
SPECIAL THANKS TO : Bapak Marsuki Ukkas yang telah memfasilitasi kami di kegiatan ini( pak!! Panggil2 lagi nah, moga g kapok), Pak Mukti, bapak pembimbing yang baek hati dan komunikatif( saya senang jadi anak bimbingan bapak…. Terimah kasih juga info kegiatan ini). Nelayan yang kutumpangi Karaeng Sampara, Immang Dg Situju, Pak Arifin, Rengge Crew… miss u always.
Nelayan bantaeng yang menjadi responden… sangat kompak!!, teman penelitian Karno dan Mail yang banyak membantu, teman tim Karang, Sosek. Nice 2 b ur friends… and 4 those who makes me smiling …thank u!lav u all
(13 rd August two thousand and seven, 2007)
My Research has begun… even not so completely, this is d first step, oh my god I’ll try do d best I am, but really all scenario depand on YOUr decision.. cos You r a decision maker. And I hope ill b finish all my academic on December… Hopefull.
We have arrived sekitar jam 4, bersama teman-teman penelitian …Mail(PSP03) dan Karno(PSP03), yaa sedikit miskomunikasi dengan bapak ( Marsuki UKKAS,as a coordinator of this Job, and allow us to join d research)….ongkos transport sekitar Rp 15,000 / org, naik mobil tumpangan APV Suzuki, lumayan dari MKS, makan waktu 4 jaman,… duh lama juga sampe Jeneponto. Terlebih dahulu kami mencari tempat peristirahatan untuk melepas dahaga… Suddenly Mr. Marzuki call us… and meet, and follow him 2 some place.. where do we go???????
Menyusuri daerah pegunungan dan bebatuan rawan lonsor, berjejer rumah panggung, menambah ingatanku di masa lalu saat bersama nenekku tercinta..hehehe!kembali ke laptop. Akhirnya kaki pun bertumpu pada tannga rumah salah satu warga…rumah dari kejauhan nampak dicat warna kesukaanku ijo bowww!!!
Siniki’ de’… langsung makan…ujar tuan rumah yang sudah menyiapkan segalanya untuk lunch. H…e’..e’ iyeq.. sebentarpi….!! Ujarku seraya bergumam di dalam hati, weit kita baru datang langsung disuguhi dengan makanan…. Drrrrrurrrr sedikit lagi neeh mo makan lepra / lapar sekaliiii…
Di rumah tampak sosok yan g dulu kukenali( g juga akrab sekali iya’).. Haris namanya, mitra waktu PKL di Spice@Spermonde.. Namun g jadiii hehehehe sing sabar sing mamalihara….,malu juga nyapa duluan cos nanti dikira sok kenal sok dekat… cemasku dalam hati, ahhhhrggg lupakan segala pikiran buruk itu. Dan akupun mencoba untuk memulai membuka pembicaraan, selain Haris ada juga yang namanya Eko (keduanya anak Klautan 02) dan satu lagi yang dah senior K’ Mullis…panggilan akrabku padanya….mereka bertiga tergabung dalam tim karang, mensurvei kualitas dan kuantitas potensi terumbu karang sekitar perairan Jeneponto..hehehe asyik juga ngobs sama mereka..orangnya asyik-asyik dan punya banyak skill untuk bisa di bagi.. lets explore them..xixixi
Eventually…. Am diseparate with my friends…they want to move, goes to Bantaeng waters regency…..my god! Felt hardest, cos being a wonderwoman and alone… but iam still miss them.
Nurul!!! Conquer lonliness……. Born 2 survive
Nurul still stay @ Jeneponto waters, using the gill net as a fishing gear..that methode are how this / fishes trapped in net.. so that we call that gill(insang), Net(Jaring)….. than all my friends move to Bantaeng for a while.
Malampun tiba, tidak seperti biasanya … sangat beda dengan suasana kota, sunyi senyap lebih dulu mengawali di awal malam. Dinginpun menggoda, mengajak seluruh tubuhku untuk terhanyut dalam keheningan ini.
…jam 10, its time 2 sleep…. SleEp WeLL Nurul..Z..ZZZzzzzzzZ
03.00….its time 2 wake up.., try to wake up early! I don’t wanto be late go to off shore for fishing…hehehe asli nelayan neh.
Masih gelap, melangkah dari kamar masih ada teman-teman yang dijajar seperti sardine, salah melangkah saja bisa injak perut Eko, Haris, atawa k’Mullis… yang parah kalau injak perut bapak, hehehe bisa dipecat saya!!!
Kucoba menerobos ke bagian dapur untuk ambil air wudhu walaupun di dalam kegelapan, oh my god.. no water!( daerah yang NuRul tempati emang asli kering), mau pipis aja g nyaman, limited edition waternya… walah wudhu aja hamper g ada, apalagi kalau mandi yah… kulihat sekelilingku ada ember yang berisikan sedikit air , cukuplah untuk wudhu,
Adzanpun menggema, dan ku pun tergerak untuk melaksanakan sholat sebelum fajar datang.. biasanya nelayan gill net mengawali aktivitasnya sekitar jam 4 subuh, setelah semua usai…. Lets start…Karaeng Sampara, da Immang dah menunggu,
Ok ,,,,, saya sudah siap lets conquer d ocean, but do not frget 2 bring d salinometer, thermometer, clorofil samples bottole ( oseanografi’s tools), and Global Positioning System all the research equipments
Petualangan di mulai.. teriakku dalam hati, ku berjalan mengitari pematang tambak, sungguh gelap… ada yang lucu sebenarnya, para nelayan ketawa terbahak-bahak ne liat saya bawa pelampung..hehehe safety lah, I do not cares b cuz they don’t know what I think…. Lanjut
Nah kapal dah terlihat, aku harus menurunkan kaki ke Lumpur untuk menaiki kapal, karena fishing basenya adalah sungai yang di kelilingi tambak. Sendal rok dan celana panjang dah basah… bt its doesn’t matter, semuanya memang perlu pengorbanan.
Kata Dg Sampara’ lepas saja sendalnya dan kaos kakinya… nanti jatuh, dasar nurul yang orangnya cuek dan g peduli, tak kuhiraukan segala perkataanya.. oups hampir tepeleset injak tali jangkar… wah emang benar kata Karaeng Sampara
Hikmahnya : Nelayan itu terkadang mereka kaya akan pengalaman walopun mereka tidak pernah mengenyam bangku sekolah…
Jangkar dinaikkan, ubah haluan kapal…dan mesinnya pun dihidupkan, berbondong kapal lanra keluar dari muara sungai, tiada penerangan di setiap kapal. Mungkin nelayan dah tahu alurnya. Menyusuri hamparan bakau nan rimbun.. diatasnya banyak kelelawar yang berterbangan… xixixi batman muncul,,, dengan bau yang khas….
Keluar dari muara sungai riak ombakpun dah mulai terasa, peganganku kuperkuat.. walopun sedikit panic dengan onggokan kapal.kapal terasa lepas landas dari permukaan, dan terkadang miring dengan kemiringan 60 derajat…. Ohh my god, harta g kepikir lagi, yang di hati Cuma bertanya-tanya apakah nanti nyawa akan selamat…..
Gill net/ lanra(nama local), adalah sebuat alat tangkap yang metodenya adalah menurungkan jaring pada tempat yang berlawanan dengan arus, nah konstruksi kapal pun harus bisa survive dengan arus, dan riakan ombak yang tingi dan keras.
Isi perut dah berputar, aseli rasa mual…. Tapi hold on
Setelah menemukan fishing ground ( lokasi penangkapan). Jaring pun di turunkan (setting)dengan perlahan-lahan menurungkan pelampung dan badan jaring sampai pada ujung jaring, dengan waktu penurunan sekitar 45 menit, lamanya tergantung panjang jaring itu sendiri…setelah jaring turun, kapal pun berlabuh jangkar, nah disinilah ombak dah mulai terasa…
Platus.. akibat kembung, manalagi isi perut g ada.. lengkaplah !
Oups.. muntah berwarna warni, membuat dadaku sakit,,, setelah muntah barulah agak enakan terasa,… muntahnya ada 3 kali bo’ aseli cairan….
Setelah menunggu selama sejam, kuarahkan kepalaku untuk melihat ujung bagian depan, mentari malu untuk muncul di balik awan.. hanya biasnya yang nampak dari kejauhan… bentangan gunung menambah indah pandanganku…..Subhanallah penciptaanNya.. laut dengan segala isinya tempat sebagian kita mencari nafkah, setiap hari mengeruk…
NikmatNya yang mana lagi kita dustakan..,?
Jam sembilan lebih. Waktu untuk pulang, karena gill net yang dipakai nelayan adalah bottom, maka hasil tangkapannya pun beragam dan dominant ikan demersal…
Setelah kembali ke fishing base tadi( muara sungai), ku mencoba mengeluarkan ikan dari jaring, oups walo luka di tangan…. Jam 10 kembali ke rumah berberes,, hehehe tapi mandi dimana? Mandi di tempat tetangga dengan ukuran 2 x 2 m, berdinding bamboo… my god… but life must go on…
2 hari di Jeneponto, dilanjutkan lagi ke Bantaeng.. lets conquer there
>> conclude: terkadang kita sangat menginginkan dimanapun sesuai dengan kemauan kita (ideal), namun realita berkata lain.. mengindikasikan kita bisa survive or not, hidup adalah perjuangan jadi nikmati saja setiap waktu yang terlewati dengan harapan . …>> wajah itam, luka tergores tiram di kaki, jempol bernanah kena wajan, harus tahan dengan onggokan ombak, muntah warna-warni, makan ikan dan cumi, menjadi nelayan perempuan, harus bangun jam 3….. nurul itu belum seberapa. Tetap semangat
SPECIAL THANKS TO : Bapak Marsuki Ukkas yang telah memfasilitasi kami di kegiatan ini( pak!! Panggil2 lagi nah, moga g kapok), Pak Mukti, bapak pembimbing yang baek hati dan komunikatif( saya senang jadi anak bimbingan bapak…. Terimah kasih juga info kegiatan ini). Nelayan yang kutumpangi Karaeng Sampara, Immang Dg Situju, Pak Arifin, Rengge Crew… miss u always.
Nelayan bantaeng yang menjadi responden… sangat kompak!!, teman penelitian Karno dan Mail yang banyak membantu, teman tim Karang, Sosek. Nice 2 b ur friends… and 4 those who makes me smiling …thank u!lav u all
(13 rd August two thousand and seven, 2007)
Labels: misteri idup