Eco-Dept..Store..mungkinkah?
Siang itu matahari begitu menyengat, di salah satu jalan setelah pulang kampus menuju asrama, udara bebas di balik kaca tak begitu segar untuk memasuki rongga hidungku. Entah sampai kapan kita berdiam disini dengan deru mesin angkot (local namex=pete2), seakan menambah kegelisahanku menjelang buka, bukan apa-apa… setelah kucoba melongok dari kaca mobil diantara puluhan angkot yang berbaris rapi…bukan ku tak sabar untuk menunggu buka, yakinlah ini adalah ujian!,
Siang itu matahari begitu menyengat, di salah satu jalan setelah pulang kampus menuju asrama, udara bebas di balik kaca tak begitu segar untuk memasuki rongga hidungku. Entah sampai kapan kita berdiam disini dengan deru mesin angkot (local namex=pete2), seakan menambah kegelisahanku menjelang buka, bukan apa-apa… setelah kucoba melongok dari kaca mobil diantara puluhan angkot yang berbaris rapi…bukan ku tak sabar untuk menunggu buka, yakinlah ini adalah ujian!,
Sore itu bukan aku saja yang nampak gelisah, diantaraku mencoba meredam kegelisahan dengan mengibaskan sebuah buku kemudian mengayun perlahan, sembari menyapu keringat yang menetes di lehernya…..”pak! masih lamaka!, tambah gadis itu…sepatah kata yang terucap di selimuti kecewa nampak pada raut wajahnya, namun yang menambah kecewa sang gadis… pertanyaan yang terlontar hanya pertanyaan yang sepintas lalu tak dianggap…..Sabar dik! Saya juga panas…, saya juga mau buka puasa!!!, jawab pak supir dengan melihat sang gadis di balik cermin yang ada di depan supir tersebut.
Angkot pun berjalan perlahan meninggalkan tempat semula…belum seberapa!, masih jauh dari tujuanku....Makassar....Makassar...! Kotaku, yang kini banyak berubah, decapku dalam hati….kembali ku menegadah ke atas….. dibalik padatnya bangunan-bangunan sebagai penghias kota. Suatu suasana yang tidak kujumpai ketika punya kesempatan mengeyam pendidikan SD, hidup bersama emak beberapa tahun lalu. Dulu masih ada sedikit harapan untuk tinggal tenang, jarang ada kebisingan… yah wajar saja.. mungkin pembangunannya semakin maju… dengan seabreg kemajuan yang pesat…….
>>>>>ooooh my god! Adzan menggema,,,,dari mesjid yang dekat dari angkot yang kami tumpangi, terdengar pula dari Radio FM yang terdengar dari angkot tetangga , jaraknya 1 meter dari angkot kami….tak ada setetes pun air yang membasahi kerongkongan yang kering kerontang……..
Fiuhhh….bener-bener aku di uji ditengah hiruk pikuk kota, ditengah kebisingan jalan, ditengah lapar dan haus dahaga….. tambah lagi ketika Makassar tidak begitu sedap untuk di pandang, ketika kita keluar dari kampus…nuansa akademis kemudian tidak terasa ketika melintasi poros Tamalanrea...mata telah telah dijejali dengan gedung pencakar langit yang memaksa masyarakat untuk konsumtif ditengah keterbatasan ekonomi dan pendidikan …..huhhh ada baiknya juga aku jadi orang miskin yang masih punya cita-cita…jadi liat apa-apa tidak tergoda…(that’s true Nurul…hey..answer!! )
Tak jauh dari tempat mangkal angkot yang pertama,,,, akupun menengok ke kanan…ohhh Bangunannya sudah jadi, yah lumayanlah buat sedikit macet….teringat beberapa tahun silam ketika mengawali perjuangan akademikku di Makassar tepatnya di kampus Merah … disini belum serame ini. Sampai disini jalanan masih padat polusi yang disebabkan oleh kenalpot masih memenuhi jalan, bagi pengendara roda empat sih tak ada masalah, karena mereka bisa duduk dengan tenang menikmati Air Conditioner yang menyejukkan dibalik tertutupnya kaca, masih bisa duduk tempat yang empuk dengan alunan lagu. Lain lagi dengan pengendara motor yang bias nyalip di sela angkot!.…
Masih terdapat barisan angkot (microlet) berwarna biru, senjapun datang...berlalu dari pandangan kananku, kembali digoda dari pandangan kiriku... kali ini pusat pembelanjaan yang baru aja dibuka,... masyaAllah.. kalau punya duit pasti bingung, bakalan belanja dimana,>>pikirku ..hehehe..... habis tempatnya saling berdekatan satu sama lain. Tak jauh dari tempat itu...puluhan reklame di tengah jalan mengundang perhatian seisi angkot, mengundang sejuta tanya pula... Whats going on? Puluhan pejalan kaki, seakan menunggu dan berantrian dari luar halaman gedung yang selevel dengan pusat perbelanjaan yang terbesar di kota, yang ada di pikiranku....Hebat Makassar...diakhir bulan aja pada belanja.....( emang semua orang bergantung pada tanggal 2-5 saja....hehehe kayak PNS aja).. tambah lagi keheranan ku ketika melihat pelebaran jalan yang tidak memberi efek apa-apa untuk kepadatan jalan selama ini, semakin menambah kontribusi meningkatnya gas-gas Rumah Kaca ( bisa dilihat postingan perdana ku tentang GRK)....semakin membuat kita penat, ditengah aktivitas akademik kita......kenapa bukan Pusat ATK ( Alat Tulis dan Kantor)saja yang dibangun dekat kampus...huhhhh......
Ingat .....waktu nurul buat pamflet mengenai himbauan kepada semua kantor yang ada di SUMAPAPUPA, oleh Kementerian Lingkungan Hidup SUMAPAPUA tentang ECO-Office, .. agar setiap kantor menerapkan kantor yang ramah lingkungan.......bagaimana jika regulasi setiap bangunan di Makassar menerapkan Eco-Building, Eco-DeptStore, Eco-House or an onther that hv eco2an hehehe.... hehehe just my dreams......dont know its come true!!!
****
Hanya sebuah kepenatan yang kucoba tuangkan melalui tuts-tuts keyboard yang ada di INCUNE...diselingi lagu...dari speaker yang hanya bisa memberikan alunan..bukan ekspresi.....dan tak pernah bertanya apakah aku puas dengan alunan itu?, akan kukatakan walau hanya alunan itu sejenak membuatku Lepas................. yang memberiku senyum, melepaskan kepenatan walaupun sesaat.....:) kip smail
Finnally i want 2 say ....Makassar's getting hot...Panassssssss
Labels: goresan biasa