Dec 21, 2008
Hari Ibu: sebuah persepsi
Beberapa waktu yang lalu, seorang sahabat meng'smsku. Ia bertanya mengenai latar belakang hari Ibu. Seperti biasa, bulan pada Desember banyak organisasi yang kemudian menganggap momen ini penting dan memutuskan untuk turut andil dalam perayaannya. Malam tadi aku minta tanggapan ibuku langsung mengenai peringatan hari Ibu ini.

ini rekaman dialognya:
liez: Mah, kenapa sih ada hari Ibu? (tanyaku iseng)
Ibuku: Kalo gak salah karena adanya kongres perempuan (Mamah mencoba mengingat-ingat)
liez: Menurut mamah nih, hari ibu itu gimana? (tanyaku penasaran)
Ibuku: Hari ibu gak ada maknanya sekarang! (dengan nada tegas)
liez: Lho, maksudnya? (aku bingung)
Ibuku: ya iya, "Ibu" hari ini bukan lagi "ibu" yang seharusnya
liez: Oh..emangnya mesti gimana?
Ibuku: Lihat saja ibu-ibu jaman sekarang sudah tidak menjadi seorang ibu yang baik. Untuk hal menyusui anaknya saja diserahkan pada sapi.
liez: Sapi? (tertawa)
Ibuku: Iya, Sapi. Mereka dengan berbagai alasan enggan menyusui anaknya.
liez: alasan karier mah. kan emansipasi (eman si sapi kaleee hehe-sebenarnya nyindir seh...)
liez: sekarang Banyak kan mah seorang ibu yang harus menopang ekonomi rumah tangganya. ada juga yang memang ingin cari tambahan materi. mandiri gitu mah.
Ibuku: Bagus sih kalo mandiri, perempuan berkarir, membantu ekonomi keluarga, tapi mestinya ia tetap ingat akan peran pentingnya sebagai seorang ibu.
liez: tapi kan banyak juga tuh yang anaknya berhasil walopun gak disusui langsung sama ibunya dulu..beda zaman kali mah...(pancingku lagi)
Ibuku: dalam Al-qur'an kan juga sudah disebutkan..itu loh..mamah lupa. Artinya memang Ibu harus tetap mengingat bagaimana posisi pentingnya sebagi ibu. itu yang dilupakan sekarang. memang zaman udah beda. Tapi tetap saja mesti ingat dengan peran penting seorang ibu.
liez: iya..iya..tapi kan mah gak semua ibu mampu menyusui anaknya. ada juga yang kurang baik kesehatannya. atau memang tidak bisa menyusui.
ibuku: ya itu beda lagi masalahnya...
Ibuku: intinya, untuk hari ibu ini, mestinya para ibu mampu menyadari bagaimana peran pentingnya terhadap anak, keluarga..

*bahasa dialog telah mengalami penyesuaian ^_^
- - - -
Aku jadi ingat, katanya untuk menjadi orang tua (ibu), kita sudah harus siap 25 tahun sebelumnya. Yang namanya jadi ibu kudu siap lahir batin. Gak hanya gape ngelahirin hehe..tapi, mulai dari menyusui anak, sampe mendidik anak. Ya, kalo gak disiapin n gak serius, gimana bisa mendapat generasi yang lebih baik ya? Kalo ibunya aja kayak ABG gayanya...gimana anaknya coba. mungkin agak generalisasi ya. Kalo ibunya awet muda itu mah hal lain lagi...
Masih ingat dengan pepatah:
Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah...

Banyak anak yang gak tau diri, tapi zaman kini banyak pula ibu yang "tak kenal dirinya"

oya, tentang ayat AlQur'an yang tadi disebut ibuku, setelah ku cari di algur'an digital...aku kutipkan disini ya:

QS:2: 233.
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
- - - -
Dari hasil "tanya-tanya" dengan paman Wiki, aku baru tahu kalo hari Ibu itu didasari oleh bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Sebenarnya, Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Ada juga Peringatan dan perayaan yang dilakukan dengan membebas-tugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.

Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.

Sementara di Amerika, dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong Hari Ibu atau Mother’s Day (dalam bahasa Inggris dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu atau Mother’s Day diperingati setiap bulan Maret. Di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.

Nah lho...ternyata gitu kata paman Wiki...
sekarang bagi kita akan memaknai hari ibu sebagai apa. Perlu tidaknya diperingati dan misi apa yang akan dibawa dalam peringatan itu. Menurutku, jika kita memang ingin mengembalikan eksistensi seorang ibu, maka kita pun sebagai seorang perempuan yang akan menjadi calon-calon ibu harus menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya. Tidak hanya kecerdasan intelektual, emosional, kepiawaian dalam urusan rumah tangga dll. Kesemuanya itu adalah campur aduk antara pengetahuan juga bakat "keibuan"..kalo yang gak ada sama sekali bakatnya, mungkin akan terasah juga nantinya, yang penting ada niat kesungguhan menjadi seorang ibu sejati. Seorang ibu sejatinya mampu memberikan teladan yang baik bagi generasinya. karena seorang ibu adalah pilar peradaban.

**kita adalah pilar-pilar peradaban! nantinya akan menjadi pancang utama peradaban. Saya Wanita! dari rahim-tangan-jiwa akan membentuk peradaban!!! Makanya dipupuk dari sekarang, menjalani hari sebagai kekuatan, semangat, belajar,. Begitupun kaum adam, darinya juga tercipta peradaban, pembentuk peradaban. Maka bersiaplah jadi perekayasa peradaban, pencetak mujahid/ mujahidah. Tapi sebelumnya kita menjadi mujahid dan mujahidah lebih dulu..buat saya! semangat nah :)
[sms seorang sahabat-05:11/12.12.08]

Bagi para IBU: Selamat Hari IBU-bukan karena 22 Desember..tapi karena semua baktimu pada ummat, negeri ini.
Selamat bagi para ibu yang telah berhasil melahirkan generasi kebanggaan bangsa.

Selamat dan Tetap semangat bagi para ibu yang dengan kepayahan mendidik putra-putrinya berjuang untuk kemenangan ummat

Selamat bagi para calon Ibu, ditanganmulah agama dan negeri mengharapkan generasi kuat pemimpin bangsa

Selamat dan teruslah belajar, teruslah berjuang bagi para perempuan. Ingatlah senantiasa bahwa KITA adalah PILAR PERADABAN !!!

Mom,
Thankz for everything...
Ketulusan dan perjuanganmu hingga aku besar kini

May Allah Bless Us

MENGUTIP PUNYA LIEZ...rumah-liez.blogspot.com

 
posted by Nurul....:) at 20:14 | Permalink |


0 komenta':