Oct 2, 2007

Setahun Perjalanan Wahai Diri.........
Jika Kau Tidak Gugur Di Medan Juang........
Kau Tetap Akan Mati.......
Walau Di Atas Ranjang.........
(Abdullah Ibnu Rawahah)

Apapun bentuk hidup kita, kita akan melalui sebuah perjalanan, menapaki waktu yang ada, berbuat di dalamnya, beramal di dalamnya. Perjalanan Hidup dari awal kita terlahir di dunia dan orang-orang yang menyayangi kita bisa tersenyum lebar sembari meneteskan air mata mendengar isak tangis kita sampai pada isak tangis orang yang tersayang yang telah ditingallkan karena ajal menjelang .
Begitupun para penikmat perjalanan yang berjuang dalam berJihad bil Qolam, karena hakikat jihad itu sendiri mencakup jihad terhadap orang lain dengan tangan, lisan dan hati. Belajar dari pelaku sejarah yang namanya masih harum di ingatan kita dengan karya-karyanya yang berhasil menggugah hati dari generasi awal samapai generasi muda saat ini. Ternyata tinta yang menggoreskan nilai kebaikan tidak akan pernah kering, untuk menghasilkan berbagai karya yang akan mengembalikan kita pada jalanNya.
Setahun Perjalanan itu gambaran perjuangan yang tak akan berujung, para tangan-tangan yang tak pernah letih untuk berbakti kepada Allah, Penyemangat para pejuang , penyeru kepada kebenaran meskipun itu hanya sebuah tulisan. Ada sebagian yang lain menganggapnya sesuatu hal yang mudah untuk ditapaki, tetapi kita hanya melihat ada segelintir orang saja yang masih mengAzzamkan untuk tetap membuat jemari yang memegang pena menari di atas secarik kertas kosong. Setahun Perjalanan bukan bagian perjalanan yang akan membuat kita bertopang dagu, dan menghayati karya-karya yang telah kita persembahkan, tetapi merupakan awal dari semakin memperkokoh pijak kaki kita untuk tetap melangkah dan membuat perjalanan itu lebih termaknai oleh penikmatnya.
Setahun Perjalanan semakin menguatkan kita untuk terus belajar apapun tantangan di hadapannya contoh saja sahabat Rasulullah Sang perawi hadits Abu Huraira dengan semangat yang tinggi untuk mengejar ketertinggalannya kemudian waktunya lebih banyak untuk belajar, dengan menyertai Rasulullah saw, pernah suatu saat beliau menderita kepedihan lapar yang jarang diderita orang lain. Rasa lapar yang menggigit perutnya, maka didikatkannya batu dengan surbannya ke perutnya dan ditekannya ulu hatinya dengan kedua tangannya, lalu terjatuhlah ia di mesjid sambil menggeliat kesakitan sehingga sebagian sahabat yang lain menyangkanya ayan, padahal sama sekali bukan
Setahun Perjalanan , tidak semua orang akan mendapati kesempatan yang sama dalam menikmati perjalanan ini, paling tidak kita dipertemukan pada kesempatan yang akan memberi kita peluang yang selebar-lebarnya untuk berkarya untuk kita, sesama dan orang muslim yang senantiasa menyimak, dan membelalak pada karya yang telah kita buat.
Setahun Perjalanan , bagi penikmat perjalanan yang dilandasi dengan semangat terbalut keikhlasan. Tidak akan berfikir siapa yang akan berdiri berdampingan dengannya, tetapi berkarya secara berkesinambungan adalah orientasinya. Tidak akan berfikir seberapa peluh keringat yang terbuang, apa saja usahanya dalam berkarya karena itu semua ada konsekwensinya

Pejuang.........., menghadapi perjalanan yang panjang bukan saja melelahkan, segala tantangan mungkin saja ada dalam perjalanan itu.Setahun itu tak cukup ! mungkin kita sepakat bahwa kita menginginkan agar kesempatan berkarya akan menjadi milik kita, seumur hidup kita, dimanapun kita berada! Dalam kesendirianpun tidak akan membuat kita berhenti untuk itu
Teringat kisah salah satu sahabat Rasulullah pada perang Muktah dimana Bala tentara Islam dari kejauhan telah dapat melihat musuh-musuh mereka, mereka memperkirakan besarnya bala tentara Romawi sekitar duaratus ribu orang……, karena menurut kenyataan barisan tentara mereka seakan tak ada ujung akhir dan seolah-olah tak terbilang banyaknya….!Sebagian yang lain merasa takut dengan jumlah yang banyak itu, sebagian lain hanya bisa berharap akan datangnya pasukan dari Rasulullah yang akan menolongnya. Tetapi tidak demikian pada seorang penulis dan penyair Ibnu Rawahah yang berdiri diantara pasukan-pasukan seraya mengatakan
“ Kawan-kawan sekalian! Demi Allah sesungguhnya kita berperang melawan musuh-musuh kita bukan berdasar bilangan, kekuatan atau banyaknya jumlah ….! Kita tidak memerangi mereka melainkan karena mempertahankan agama kita kita ini….! Yang dengan memeluknya kita dimuliakan oleh Allah …! Ayohlah kita maju ..! Salah satu dari dua kebaikan pasti kita capai, kemenangan atau syahid di jalan Allah
Kembali lagi untuk membuat hidup saya, kita dan semua lebih bermakna, dalam kepingan waktu yang tersisa dalam keadaan sedih atau pun gembira , dalam keadaan sendiri ataupun dikeramaian, terus berkarya sekecil apapun itu !“Semoga letih tak kenal kata henti dalam perjalanan ini ! dan letih berbuah sakti kepada hati pejuang Ilahi”
(nrl_red  u/ Makna Setahun Berkiprah)
tulisan ini ku buat Untuk Majalah MAKNA, beberapa tahun yang lalu...maap lupa.....tulisan ini nurul persembahkan untuk semua referensi...yang menginspirasiku dalam....menorehkan tulisan dan ide walaupun tak berharga ,biasa dan sederhana..karyaku ini....tapi apa yang mereka tuliskan bisa menginspirasi sejuta bahkan lebih orang (big apreciate ...untuk mereka)

Labels:

 
posted by Nurul....:) at 02:21 | Permalink |


0 komenta':