Nurani kini di persimpangan ( suara hati atas kepergiannya)
Betapa hatiku takkan pilu telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku tak akan sedih,,,,,,,,
Layaknya insan dengan sedih mendera, mencoba merasakan (berempati) terhadap apa yang di tangkap oleh mata dan apa yang terdengar oleh telinga, proses demi proses senantiasa untuk kami simak, hingga akhirnya nyawa itu terenggut juga…
Ada sebagian kami tidak pernah bertatap langsung dengan dirinya, hanya melihat raut wajahnya yang dah senja di layer kaca….. oo beliau benar tiada.
Beliau adalah mantan pemimpin Indonesia, sungguh sosoknya telah mendarah daging di benak kami, sungguh .. rasa kemanusiann itu akan tetap ada! Dia seperti kakek kami, sejumlah symbol pun terkuak…….hmm tapi kini telah tertimbun tanah.
Engkau yang telah tiada, sejenak kita mendengar gubahan lagu itu….seperti nurani di persimpangan, satu sisi ada rasa kemanusiaan disisi lain juga ada rasa kemanusiaan, keduanya mempunyai kepentingan yang sama akan eksistensi manusia di lahirkan.
Betapa hatiku takkan pilu telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku tak akan sedih,,,,,,,,
Layaknya insan dengan sedih mendera, mencoba merasakan (berempati) terhadap apa yang di tangkap oleh mata dan apa yang terdengar oleh telinga, proses demi proses senantiasa untuk kami simak, hingga akhirnya nyawa itu terenggut juga…
Ada sebagian kami tidak pernah bertatap langsung dengan dirinya, hanya melihat raut wajahnya yang dah senja di layer kaca….. oo beliau benar tiada.
Beliau adalah mantan pemimpin Indonesia, sungguh sosoknya telah mendarah daging di benak kami, sungguh .. rasa kemanusiann itu akan tetap ada! Dia seperti kakek kami, sejumlah symbol pun terkuak…….hmm tapi kini telah tertimbun tanah.
Engkau yang telah tiada, sejenak kita mendengar gubahan lagu itu….seperti nurani di persimpangan, satu sisi ada rasa kemanusiaan disisi lain juga ada rasa kemanusiaan, keduanya mempunyai kepentingan yang sama akan eksistensi manusia di lahirkan.
NURANI DI PERSIMPANGAN_apakah dirimu telah jadi pahlawan ataukah pejahat
Pahlawan_ berbagai kemajuan di tanganmu, mengawal Negeri ini, dan itu sangat patut kita kenang dan di sandingkan dengan gubahan lagu itu
Penjahat_ disana banyak air mata, hak asasi yang terlantar selepas kepergianmu
Lalu akan kemana Nurani ini,apakah pantas untuk mengenang atau membencimu
(aghh… tak pantas aku membencimu!,…….)
Isak tangis, suasana sendu menemani kepergianmu, dan nuraniku juga merasakan hal yang sama, dan saya yakin mereka punya nurani yang seperti nuraniku sedih melihat dirimu pergi, apakah semuanya sudah usai!!!!!!
Tapi bagaimana jika nurani mereka, juga meronta …… berteriak…agar mereka tenang dan dirimu pun juga sama tenang disisiNya
Nurani mereka, dirimu memberi banyak pelajaran bahwa pemimpin itu tidaklah mudah, bias membuat kita jadi pahlawan yang pantas untuk dikenang, dan bias mebuat kita jdai penjahat membuat kita dan anak cucu kita juga merasakannya. Jangankan sepertimu… untuk menjadi pemimpin bagi diri aja teramat susah!
* apakah kita akan selalu belajar dari pengalaman, tentu......! namun sampai kapan kita akan terus belajar, apakah setiap proses selalu ada kesalahan____ namun dimana lagi kita temukan kebnaran itu(sungguh tiada yang sempurna)
* bagaimana dengan nurani mereka....apakah teriakan mereka berhenti disini saja!
______________________________________* ahgg aku ni, mencoba mengeluarkan uneg di kepala selalu mau menemukan arti dari gejolak
menyentuh banget... jadi terharu bacanya